Stigma kesehatan mental masih menjadi masalah serius di masyarakat kita. Banyak orang yang mengalami gangguan mental merasa malu atau takut untuk mencari pertolongan karena takut dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, kita dapat mengatasi stigma ini dengan peran penting yang dimainkan oleh media dan masyarakat.
Menurut Dr. Tjhin Wiguna, seorang pakar kesehatan mental dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, stigma kesehatan mental bisa diatasi dengan edukasi yang tepat. “Media memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan informasi yang benar mengenai kesehatan mental. Dengan informasi yang akurat, masyarakat bisa lebih memahami dan tidak lagi menganggap remeh masalah kesehatan mental,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam mengatasi stigma kesehatan mental. Menurut Prof. Dr. Andi Irman, seorang ahli psikologi dari Universitas Indonesia, masyarakat perlu mengubah pola pikir mereka terkait dengan gangguan mental. “Kita perlu memperlakukan orang yang mengalami gangguan mental dengan bijaksana dan penuh empati, bukan dengan merendahkan atau mengucilkan mereka,” tambahnya.
Dalam hal ini, media juga bisa berperan sebagai agen perubahan. Dengan menyajikan cerita-cerita inspiratif tentang orang-orang yang berhasil mengatasi gangguan mental, media bisa membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap kesehatan mental. “Kita perlu mengubah narasi negatif menjadi narasi positif, agar masyarakat bisa lebih terbuka dan mendukung orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental,” kata Dr. Tjhin.
Dengan peran aktif dari media dan masyarakat, kita bisa bersama-sama mengatasi stigma kesehatan mental dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi mereka yang membutuhkan. Mari kita bersama-sama berjuang untuk kesehatan mental yang lebih baik!