Mengatasi stigma terhadap kesehatan mental mahasiswa di masyarakat adalah sebuah perjuangan yang masih terus dilakukan hingga saat ini. Stigma terhadap kesehatan mental seringkali membuat mahasiswa enggan untuk mencari pertolongan atau berbicara tentang masalah yang mereka hadapi. Hal ini tentu saja dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mahasiswa secara keseluruhan.
Menurut Dr. Raden Suhartono, seorang pakar kesehatan mental dari Universitas Indonesia, stigma terhadap kesehatan mental di kalangan mahasiswa seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang masalah ini. “Masyarakat seringkali menganggap bahwa masalah kesehatan mental hanya terjadi pada orang-orang tertentu, padahal sebenarnya siapa pun bisa mengalami masalah ini,” ujar Dr. Raden.
Salah satu cara untuk mengatasi stigma terhadap kesehatan mental mahasiswa adalah dengan memberikan edukasi yang tepat kepada masyarakat. Menurut Prof. Dr. Retno Wulandari, seorang psikolog klinis, penting bagi kita untuk memahami bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. “Kesehatan mental adalah bagian tak terpisahkan dari kesejahteraan seseorang. Kita harus berhenti menganggap remeh masalah kesehatan mental,” ungkap Prof. Retno.
Selain itu, penting juga bagi perguruan tinggi untuk menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses bagi mahasiswa. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), hanya sekitar 10% mahasiswa yang mencari bantuan dari layanan kesehatan mental di kampus. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Dalam mengatasi stigma terhadap kesehatan mental mahasiswa, peran seluruh elemen masyarakat juga sangat penting. “Kita semua harus bersama-sama membangun lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental tanpa takut dicap sebagai lemah atau gila,” ujar Prof. Retno.
Dengan upaya yang terus menerus, diharapkan stigma terhadap kesehatan mental mahasiswa di masyarakat dapat diminimalisir dan mahasiswa dapat dengan lebih mudah mencari pertolongan saat mengalami masalah kesehatan mental. Sebagai masyarakat yang peduli, mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk menjaga kesehatan mental mereka.